KONSEP DASAR KEBIDANAN
Dalam konsep dasar kebidanan yang
berkaitan dengan judul, meliputi : pengertian, asuhan kebidanan, pengertian
manajemen kebidanan, proses manajemen kebidanan menurut Varney, langkah‑langkah
manajemen kebidanan, wewenang bidan, kompetensi bidan dan konsep manajemen
kebidanan pada ibu hamil normal.
1.
Asuhan kebidanan
Adalah : penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tangung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa
persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana. (Standar profesi kebidanan 1999).
2.
Manajemen Kebidanan
Adalah : pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metoda pemecahan
masalah secara sistimatis
dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. (Standar
profesi kebidanan 1999).
Proses Manajemen menurut Varney (1997)
Proses manajemen
terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan dimana setiap langkah
disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan
berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka
lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah
dapat diuraikan lagi menjadi langkah‑langkah yang lebih rinci dan ini bisa
berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai
berikut :
- Langkah I (pertama): Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara:
1)
Anamnesa
a)
Biodata
b)
Riwayat kesehatan
c)
Riwayat menstruasi
d)
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
e)
Biopsikososial
f)
Pengetahuan klien
2)
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital
3)
Pemeriksaan khusus
a)
Inspeksi
b)
Palpasi
c)
Auskulasi
d)
Perkusi
4)
Pemeriksaan penunjang
a)
Laboratorium
b)
Catatan terbaru dan sebelumnya
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan
langkahberikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi
akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya, sehingga dalam ppendekatan ini harus komprehensif meliputi data
subjektif, objektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan
kondisi/masukkan klien yang sebenarnya dan vaalid.
- Langkah II (kedua) Interprestasi data dasar
Pada langkah ini
dilakukan identifikasi terehadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
dapat dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Masalah
adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalamn klien yang didari hal pengkajian
atau yang menyertai diagnosa..
- Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial yang mungkin terjadi berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, dimana bidan diharapkan dapat
bersiap‑siap bila diagnosa ini benar‑benar terjadi. Dan pada langkah ini penting sekali
melakukan asuhan yang aman.
- Langkah IV (keempat): Identifikasi kebutuhan yang perlunya tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter dan perlu untuk dikonsultasikan/ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
- Langkah V (kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang
didukung dengan penjelasan yang betul‑betul rasional sebagai dasar mengambil
keputusan sesuai dengan langkah-langkah sebelumnya. Bidan merumuskan rencana
asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat
kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
- Langkah VI (keenam) : Melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman
Dimana bidan berkolaborasi dengan dokter,
untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertangung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
- Langkah VII ( ketujuh ) : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar‑benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Dan rencana yang dibuat dianggap
efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
Jadi langkah-langkah proses
manajemen pada umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikiran
yang mempengaruhi tindakan berorientasi pada proses klinis. Karena proses
manajemen tersebut berlangsung didalam situasi klinik dan dua langkah yang terakhir
tergantung pada klien dan situasi, maka tidak mungkin proses manajemen
dievaluasi dalam tulisan saja. (Kumpulan
makalah seminar sehari 2000)
Pendokumentasian
Dalam pendokumentasian pada ibu dengan kehamilan normal kali
ini penulis mengunakan penerapan sistem SOAP.
S : Data subyektif
Dalam
pengkajian/pengumpulan data yang diperlukan adalah berasal dari pasien/keluarga
yang mendukung kehamilan normal.
O : Data obyektif
Pengkajian/pengumpulan
data yang berasal dari pemeriksaan yang dilakukan yang mendukung kehamilan
normal.
A : Analisa
Berdasarkan data yang telah di kaji baik subyektif dan
data obyektif dapat diintegrasikan/dihubungkan sehingga dapat membuat
analisa tentang diagnosa dan masalah/kesimpulan.
P : Planing
Mengacu dari diagnosa dan
masalah dapat direncanakan dan dilakukan tindakan kebidanan yang mendukung
kehamilan normal. Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan yang essensial dapat
menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.
Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan
yang essensial dapat menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk
suatu periode tertentu.
Komentar
Posting Komentar